Pascateror, Aktivitas di Gereja Santo Yosep Medan Kembali Normal!!



Sesudah pernah ditutup untuk kebutuhan penyelidikan, Gereja Stasi Santo Yosep yang alami teror bom kembali di buka. Garis polisi yang terlebih dulu pernah terpasang, saat ini sudah dilepaskan.

Kepolisian juga sudah menyerahkan kembali pada pihak gereja untuk beraktivitas beribadah seperti umum.

Ketua Dewan ‎Pastoral Gereja Katolik Stasi Santo Yosep Benar Ginting ‎mengatakan, sesudah tidak ada lagi kesibukan penyelidikan, pihaknya kembali beraktivitas beribadah. Dia akan lakukan sosialisasi pada jemaat gereja.

 " Kita bakal sosialisasikan pada beberapa jemaat. Kita juga imbau supaya jemaat janganlah takut, " kata Benar, Senin, 29 Agustus 2016.

Disibakkan Benar, pihaknya akan memohon kepolisan untuk meletakkan personelnya di lingkungan gereja. Hal dikerjakan untuk memberikan keyakinan beberapa jemaat kalau keadaan telah aman.

 " Kita usulkan pada Kapolresta supaya meletakkan personelnya disini untuk melindungi keamanannya, " ungkap dia.

Sesaat Kapolresta Medan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto menyebutkan, pelaku masihlah di check dengan cara intensif oleh tim penyidik. Pihaknya juga belum bisa meyakinkan ada pelaku lain dalam teror bom ini.

 " Masihlah didalami. Info dari jemaat waktu peristiwa ada dua orang yang lari keluar gereja dengan tergesa-gesa. Namun belum dapat di pastikan, masihlah didalami, " sebut Mardiaz.

Disinggung sangkaan ada keterikatan pelaku, IAH dengan jaringan teroris, Mardiaz juga mengakui belum bisa meyakinkan. " Belum dapat disebut demikian, tim penyidik masihlah memahami. Tersangka IAH masihlah trauma, " katanya.

Terlebih dulu, IAH lakukan teror bom sewaktu beberapa jemaat Gereja Stasi Santo Yosep tengah beribadah. Waktu itu bom yang diledakan IAH tak meledak keras serta cuma keluarkan percikan api.

Waktu itu juga, pelaku coba lakukan p3mbunuh4n pada Pastor. Waktu akan lakukan aksinya, beberapa jemaat sukses menghindar.

http://news.liputan6.com/read/2589327/pascateror-aktivitas-di-gereja-santo-yosep-medan-kembali-normal