Menteri Lingkungan Hidup serta Kehutanan Siti Nurbaya mengharapkan aparat penegak hukum tegas menindak pelaku pembalakan liar yang mengakibatkan longsor serta banjir di Kabupaten Serang serta Pandeglang, 25 Juli tempo hari.
" Bila pembalaknya penjahat, korporat besar, ya telah kenain saja penegakan hukum yang keras, " kata Siti Nurbaya, selesai meninjau lokasi konservasi Rawa Danau, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, Banten, Kamis, 4 Agustus 2016.
Siti memohon pemerintah daerah atau pengelola rimba berikan penjelasan serta pendidikan pada orang-orang untuk memakai hasil alam tanpa ada menyebabkan bencana alam.
Siti mencontohkan masalah di Lampung serta Sumatera Barat. Beberapa puluh th. terakhir orang-orang di daerah itu masihlah pembalakan tanpa ada pikirkan efek yang diakibatkan.
" Namun dengan penjelasan dan arahan pemerintah atau dari nagari, dari pemahamannya sendiri, itu pada akhirnya dapat diberesin, " kata Siti.
Longsor serta banjir menerjang Kabupaten Serang serta Pandeglang, Senin, 25 Juli 2016. Empat orang yang disebut satu keluarga tewas didalam mobil lantaran terjerat lumpur setinggi 50 sentimeter.
Musibah itu disangka berlangsung lantaran pembalakan liar di sekitaran Gunung Pabeasan serta Gunung Aseupan. Gunung Aseupan di Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten, dikelola tiga institusi, yaitu Litbang IPB, Perhutani, serta Taman Rimba Rakyat (Tahura) Banten.
Polda Banten selalu menyelidiki penyebabnya longsor serta banjir itu. Berdasar pada pantauan hawa sekian hari sesudah musibah, tampak gunung yang gundul. Bahkan juga waktu musibah berlangsung, gelondongan kayu memiliki ukuran besar " terjun bebas " dari atas Gunung Aseupan menumpuk sungai serta menghantam tempat tinggal warga.
http://news.liputan6.com/read/2569617/menteri-siti-tindak-tegas-pembalak-liar-penyebab-longsor-banten