Kemerdekaan Tidak Selamanya Tentang Perayaan, Ini Kata Para Anak Jalanan ini...


Jumat (12/8/16) siang, lokasi wisata Kota Tua tampak cukup ramai.
Dekorasi berbentuk bendera Merah Putih mulai terpasang dalam rencana menyongsong Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Diantara ramainya pengunjung, terlihat juga beberapa pedagang serta pengamen yang asik bernyanyi walau cuma memercayakan peralatan seadanya.

Banyak dari mereka yang masihlah berumur kanak-kanak sampai remaja.
Seperti apakah Merdeka di mata mereka?

“Kemerdekaan itu bendera Merah Putih serta Jokowi, ”ungkap tiga orang pengamen cilik yang usianya bahkan juga belum mencapai angka belasan.

Tidak ada arti spesial kemerdekaan untuk mereka yang sering menggunakan beberapa besar waktunya untuk ngamen.

Walau demikian, hal itu tak seutuhnya menghambat mereka untuk nikmati saat kanak-kanaknya walau cuma main bermodal karet serta botol sisa.

“Kalo ngamen nikmatnya dapat ketemu anak-anak yang lain serta dapat sembari main-main juga, “ujar satu diantara mereka.

Tentang harapan, semestinya anak-anak seusia mereka, ketiganya ini punya mimpi akan jadi ABRI, guru serta dokter.

Dua orang pengamen wanita yang lain yang berumur belasan juga memaknai Merdeka dengan sedikit tidak sama.

“Belum merdeka mbak. Kan belum ngebahagiain orangtua, belum terwujud harapan, ”ujar keduanya.
Untuk keduanya, kemerdekaan tidak terlepas dari hasrat untuk dapat hidup mandiri serta tak akan membebani orangtua dengan cara finansial.

“Jadi juga orangtua bingung ini anak mengapa tidak pernah minta uang. Ya orang telah mencari duit sendiri, ”ungkap mereka.

Jadi orangtua tahu kalian disini? “Orang tua tidak tau, taunya kita pergi main saja, ” tandas mereka.
Cerita lain di sampaikan oleh seseorang remaja lelaki yang setiap harinya berjualan tongkat narsis (tongsis) di lokasi kota tua.

“Belum merdeka kak. Bila merdeka, kita jualan akan tidak diusir-usir. Toh cari duitnya juga halal, kita tidak nyolong, ” katanya waktu di tanya arti kemerdekaan untuk dianya.

“Yang kita heran, yang tidak diberantas itu kaya dunia klab (red : duniamalam). Itu yang kita tak sukai, ” imbuhnya.

Mencari segenggam duit untuk bertahan hidup dari hari ke hari memanglah bikin mereka ada dalam satu terbatasnya sendiri.

Tetapi hal itu tak menghambat mereka untuk temukan kebahagiaan simpel di dalam kerasnya pekerjaan yang mereka tentukan di umur muda mereka.

Mereka juga memaknai kemerdekaan dengan langkahnya semasing, lantaran Merdeka tidak terbatas pada perayaan serta keceriaan lomba-lomba 17-an.

http://www.tribunnews.com/nasional/2016/08/21/kemerdekaan-tidak-selamanya-tentang-perayaan-ini-kata-para-anak-jalanan