Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Juiceuf Kalla, berasumsi permasalahan pengeras nada di masjid tidaklah hal yang simpel.
Bahkan juga minggu lantas di Tanjung Balai, Sumatera Utara, dikarenakan pengeras nada masjid, ada beberapa vihara yang dibakar massa.
Juiceuf Kalla mengaku kalau pengeras nada di masjid, tak perlu diaktifkan dalam volume tinggi.
Diluar itu pemanfaatannya harus juga efisien, supaya tak menyebabkan permasalahan.
Ia mencontohkan, sebelumnya waktunya salat, sang pengurus masjid tak perlu dari 30 menit terlebih dulu, mengaji dengan pengeras nada.
" Tak perlu 1/2 jam, tak perlu sangat besar lantaran menggangu siapapun termasuk juga mengganggu kita. "
" Bila pengajiannya 1/2 jam, orang walau sebenarnya datang ke masjid cuma lima menit, saat pengajiannya 1/2 jam, " tutur Juiceuf Kalla dalam sambutannya di acara seminar " Peran Masjid Dalam Membentengi Umat Islam Dari Pemikiran Menyimpang " di masjid Agung al-Azhar, Jakarta Selatan, Kamis (4/8/2016).
Di Indonesia ada kian lebih 800 ribu masjid serta mushala, hingga bisa disebutkan ada satu masjid atau mushala untuk tiap-tiap satu orang umat Islam di Indonesia.
Di Jakarta, jumlah masjid juga agak banyak.
Menurut Juiceuf Kalla, bisa disebutkan ada satu masjid atau musala di tiap-tiap lima ratus mtr..
Dengan hal tersebut pengurus masjid tak perlu cemas panggilannya tak didengar umat, hingga mesti aktifkan pengeras nada dengan volume yang keras.
" Karenanya tak perlu masjid sangat keras (mengatur volume pengeras nada), " tuturnya.
Peristiwa di Tanjung Balai berawal waktu seseorang warga protes pemakaian pengeras nada di masjid dengan volume tinggi.
Tak terima atas memprotes itu, lalu beberapa warga menyambangi tempat tinggal orang yang melemparkan memprotes itu dengan kemauan lakukan perusakan.
Di Indonesia ada kian lebih 800 ribu masjid serta mushala, hingga bisa disebutkan ada satu masjid atau mushala untuk tiap-tiap satu orang umat Islam di Indonesia.
Di Jakarta, jumlah masjid juga agak banyak.
Menurut Juiceuf Kalla, bisa disebutkan ada satu masjid atau musala di tiap-tiap lima ratus mtr..
Dengan hal tersebut pengurus masjid tak perlu cemas panggilannya tak didengar umat, hingga mesti aktifkan pengeras nada dengan volume yang keras.
" Karenanya tak perlu masjid sangat keras (mengatur volume pengeras nada), " tuturnya.
Peristiwa di Tanjung Balai berawal waktu seseorang warga protes pemakaian pengeras nada di masjid dengan volume tinggi.
Tak terima atas memprotes itu, lalu beberapa warga menyambangi tempat tinggal orang yang melemparkan memprotes itu dengan kemauan lakukan perusakan.
http://www.tribunnews.com/nasional/2016/08/04/singgung-kasus-tanjung-balai-jusuf-kalla-ingatkan-pengeras-suara-di-masjid-tak-usah-terlalu-besar?page=3