Ryamizard: Abu Sayyaf Sibuk Halau Serangan, Tawanan Bisa Kabur..



Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu berterima kasih pada pemerintah Filipina yang selalu menyerang grup Abu Sayyaf. Hal semacam ini beresiko positif untuk WNI yang disandera.

Sekurang-kurangnya, kata dia, serangan militer Filipina bikin Abu Sayyaf mesti membagi konsentrasi pada menjaga diri serta melindungi tawanan. Desakan yang makin kuat memaksa mereka lebih konsentrasi menjaga diri.

 " Tersebut ditekan selalu dengan adanya banyak sandera, mereka juga siaga pada serangan Filipina, namun dia tak siaga pada tawanan. Beliau lihat peluang lari. Nah itu akibatnya karena desakan pasukan Filipina, " terang Ryamizard di Silang Monas, Jakarta, Selasa (23/8/2016).

Ryamizard menyampaikan perjanjian patroli berbarengan 3 negara telah jalan. Tiap-tiap negara telah menggerakkan peran di lokasi. Hingga masalah penyanderaan tak lagi berlangsung.

 " Desakan dari Filipina ini trilateral juga. Untuk pengamanan laut telah dikerjakan. Lalu di pantai Kalimantan banyak tempat tinggal menjorok, gubuk-gubuk itu rupanya tempat mereka saat ini. Nah Menhan Malaysia memerintahkan itu digusur. Itu efek dari trilateral ini. Operasi darat telah dikerjakan di Pulau Weh itu. Itu operasi darat, " tutur dia.

Ryamizard menilainya, sekarang ini TNI belum butuh turut masuk dalam menolong operasi pembebasan sandera yang dikerjakan pemerintah Filipina. Sebab apabila salah paham jadi dapat mengacaukan operasi yang ada.

 " Janganlah dahulu, telah 10 ribu saat ingin nambah lagi. Bila kita turut kesana aparat kita dapat salah tembak. Kita monitor bila kalau dibutuhkan untuk tutup umpamanya, " pungkas Ryamizard.

http://news.liputan6.com/read/2583750/ryamizard-abu-sayyaf-sibuk-halau-serangan-tawanan-bisa-kabur